Awal Mula Air di Bumi
Tahukah anda darimana air di Bumi berasal?
Diperkirakan, kalau air datang
bersamaan dengan terbentuknya planet Bumi pada 4,5 miliar tahun lalu, ia
kemungkinan besar sudah menguap karena panasnya Matahari yang ketika
itu masih muda. Artinya, air kemungkinan datang dari tempat lain.
Planet-planet dalam (Merkurius,
Venus, Mars) juga ketika tata surya baru mulai dibentuk, masih terlalu
panas untuk menyimpan air. Jadi, kemungkinan air di Bumi juga tidak
datang dari sana. Namun, planet-planet dan benda-benda angkasa lain
seperti bulan-bulan milik Jupiter, komet, dan lain-lain cukup jauh dari
Matahari hingga memungkinkan untuk punya es.
Selama periode sektar 4 miliar
tahun lalu, yang disebut dengan periode Late Heavy Bombardment, objek
raksasa, kemungkinan datang dari luar tata surya, menghujani Bumi dan
planet-planet dalam lainnya. Ada kemungkinan bahwa objek-objek ini
dipenuhi oleh air. Tabrakan Bumi dengan objek-objek inilah yang membuat
planet kita dipenuhi air.
Lalu, objek apa yang mengantarkan air?
Untuk beberapa lama, astronom
memperkirakan bahwa komet, terbuat dari bongkahan es dan batu yang
memiliki uapan es di buntutnya yang panjang dan terus-menerus mengitari
Matahari, diperkirakan menjadi pelakunya.
Namun demikian, pengukuran jarak
jauh terhadap air yang menguap dari beberapa komet besar yang ada saat
ini seperti komet Halley, Hyakutake, dan Hale-Bopp mengungkapkan bahwa
es yang ada di sana terbuat dari tipe H2O yang berbeda karena mengandung
isotop hidrogen yang lebih berat dibanding es yang biasa ada di Bumi.
Artinya, komet-komet ini bukanlah sumber air bagi Bumi.
Dicoretnya komet-komet besar
dari daftar tersangka sumber air, astronom kembali mencari petunjuk
apakah air yang ada di bumi datang dari sabuk asteroid.
Kawasan yang terdiri dari
ratusan ribu asteroid yang mengorbit Matahari di antara planet dalam dan
planet luar sebelumnya diyakini terlalu dekat ke Matahari untuk
menyimpan air. Namun dari bukti-bukti terbaru, diketahui bahwa ada es di
asteroid 24 Themis yang ada di sana.
Temuan ini, dan es di asteroid
lain mengindikasikan bahwa kemungkinan ada lebih banyak es di sabuk
asteroid dibanding perkiraan sebelumnya. Ini kemungkinan menjadi sumber
datangnya air di Bumi.
Saat ini, seperti dikutip dari Life's Little Mysteries, 14 Juli 2011, satelit pemantau seperti DAWN milik NASA
sudah dikirim untuk mengeksplorasi asteroid. Harapannya, dalam beberapa
tahun ke depan, kita akan mengetahui lebih banyak seputar es air
misterius yang berpotensi membantu kita memahami bagaimana asal muasal
air di Bumi.
Comments
Post a Comment